IMEJ : Indonesian Mathematics Education Journal

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Open Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Alin Seftiani, Retno Widyaningrum — Tue, 08 Oct 2024 00:00:00 +0000

Berpikir kreatif matematis memotivasi seseorang untuk bersikap terbuka, percaya diri, dan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang sehingga memunculkan berbagai macam cara penyelesaian terhadap suatu permasalahan matematika. Hasil belajar yang belum sesuai harapan menjadi suatu objek yang menarik untuk diteliti. Seperti halnya hasil belajar matematika peserta didik kelas V MIN 1 Ponorogo yang masih belum sesuai harapan. Hal ini disebabkan masih diterapkannya model pembelajaran konvensional dalam proses belajar mengajar. Upaya untuk mengatasi hal tersebut, peneliti melakukan penelitian terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Open Ended untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelas V MIN 1 Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran Open Ended untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta disik, mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik, dan mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran Open Ended untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi Experimental Design. Pengambilan data dilakukan dengan observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tes. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Cluster Rnadom Sampling. Sampel penelitian ini yaitu kelas V A sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Data penelitian diolah dan dilakukan analisis menggunakan uji Independent T-test kemudian dilakukan uji N-Gain dan uji Effect Size Cohen’s D. Hasil penelitian ini yaitu (1) Penerapan model pembelajaran Open Ended pada pertemuan pertama 91% terlaksana dan pada pertemuan kedua 95% terlaksana. (2) Kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Open Ended memperoleh nilai rata-rata post-test sebesar 76,46 lebih baik daripada kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional memperoleh nilai rata-rata post-test sebesar 59,17. (3) Model pembelajaran Open Ended cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik dengan Effect Size Cohen’s D sebesar 2,056039 yang berarti memiliki efek sangat besar.

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Aljabar Melalui Pendekatan Matematika Realistik Siswa SMPN Kelas VII di Kediri

Dwinta Astia Ningrum, Ulifatul Ma'rifah — Wed, 09 Oct 2024 00:00:00 +0000

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah pada materi penyederhanaan aljabar melalui pendidikan matematika realistik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berpendekatan kualitatif dengan subjek sebanyak 8 siswa kelas VII SMPN di Kabupaten Kediri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, dokumentasi, dan juga pemberian soal tes melalui LKPD yang berjumlah 5 soal berbentuk uraian serta wawancara pengerjaan siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah LKPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran menggunakan PMR dengan bantuan LKPD berbasis masalah, mampu membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa khususnya pada materi penyederhanaan aljabar. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sumber acuan bagi pendidik dalam proses pembelajaran dan pembaruhan bagi peneliti selanjutnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan LKPD dengan PMR dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran untuk membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam mempelajari suatu materi, khususnya pada materi penyederhanaan aljabar.

Penggunaan Teknologi Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Nurul Ainun Fajriah, Agung Prasetyo — Mon, 07 Oct 2024 00:00:00 +0000

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh penggunaan teknologi terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui kajian literatur. Teknologi semakin berkembang dan telah menjadi bagian integral dari proses pembelajaran, khususnya dalam membantu siswa mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan ini dianggap penting dalam berbagai profesi serta menjadi salah satu capaian pembelajaran utama dalam pendidikan matematika. Penelitian ini menggunakan metode PRISMA untuk menyeleksi artikel yang relevan dengan topik penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika. Dari hasil seleksi, sembilan artikel dipilih untuk direview lebih lanjut. Teknologi yang digunakan dalam artikel-artikel tersebut meliputi perangkat lunak seperti Geogebra, Excel, Python, dan Augmented Reality (AR), serta aplikasi pembelajaran berbasis digital seperti digital escape room dan Moodle. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa. Teknologi memfasilitasi visualisasi konsep matematika, meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa, serta mendukung pengembangan strategi pemecahan masalah yang kreatif. Oleh karena itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika dapat menjadi alternatif efektif untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah.

Model Dinamika Kecanduan Game Online Menggunakan Model Epidemi Tipe SEIR

Nabila Asyiqotur Rohmah — Mon, 07 Oct 2024 00:00:00 +0000

Adanya game online dan kemudahan akses internet memunculkan perilaku kecanduan bermain game online. Kecanduan game online menimbulkan banyak efek negatif ke masyarakat. Penelitian ini membahas tentang model matematika kecanduan game online yang didasari dari model epidemi tipe SEIR. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perilaku sosial kecanduan game online lewat model matematika. Model yang terbentuk akan diselidiki titik setimbang, bilangan reproduksi dasar, lalu dianalisis perilaku sistem berdasarkan simulasi software. Hasilnya, didapatkan dua titik setimbang bebas penyakit dan titik setimbang endemik . Bilangan reproduksi dasar yang didapatkan adalah . Simulasi dilakukan tiga kali. Simulasi dengan menunjukkan sistem akan stabil asimtotik menuju keadaan hilangnya individu yang kecanduan bermain game online. Sementara simulasi dengan menunjukkan sistem akan stabil asimtotik menuju adanya individu yang kecanduan game online.

Tren dan Arah Baru Penelitian Pendidikan Matematika: Analisis Bibliometrik Publikasi Terindeks Scopus Peneliti Indonesia

Edi Irawan, Ratni Purwasih — Wed, 09 Oct 2024 00:00:00 +0000

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren dan arah baru dalam penelitian pendidikan matematika yang dilakukan oleh peneliti Indonesia berdasarkan analisis bibliometrik terhadap publikasi yang terindeks di Scopus selama periode 1988 hingga 2024. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah publikasi, terutama setelah tahun 2010, dengan fokus utama pada topik matematika realistik (PMRI), etnomatematika, self-regulated learning, dan pembelajaran daring. Topik-topik tersebut mencerminkan respons terhadap perkembangan teknologi, kebutuhan pembelajaran abad ke-21, serta upaya untuk mengintegrasikan pendekatan kontekstual dan budaya lokal dalam pembelajaran matematika. Kolaborasi internasional juga meningkat, dengan Belanda dan Malaysia menjadi mitra utama dalam penelitian pendidikan matematika di Indonesia. Implikasi teoretis dari penelitian ini menunjukkan pentingnya pendekatan berbasis konteks dan interdisipliner, sementara secara praktis, hasil ini menekankan perlunya pelatihan guru serta peningkatan infrastruktur teknologi untuk mendukung pembelajaran matematika yang lebih inklusif dan merata. Keterbatasan penelitian ini terletak pada cakupan data yang terbatas pada database Scopus, sehingga penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas basis data dengan mencakup publikasi lokal dan memperkuat kolaborasi dengan negara-negara lain. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan komprehensif tentang perkembangan penelitian pendidikan matematika di Indonesia serta potensi untuk pengembangan lebih lanjut dalam konteks global.

Analisis Kemampuan Literasi Matematika dalam Memecahkan Masalah Soal Operasi Hitung Pecahan

Dwi Aprilia Agustina, Kurnia Hidayati — Wed, 09 Oct 2024 00:00:00 +0000

Pemahaman konsep matematika dibutuhkan oleh siswa untuk menafsirkan penyelesaian dalam suatu soal atau permasalahan yang berkaitan dengan matematika, maka dari itu diperlukan adanya kemampuan literasi matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi matematika dalam memecahkan masalah soal operasi hitung pecahan pada siswa kelas V di MIN 6 Ponorogo yang dikategorikan berdasaran kemampuan literasi matematika tinggi, sedang, dan rendah serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan literasi matematika pada siswa. Penelitian ini dirancang menggunakan metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa siswa yang memiliki kemampuan literasi matematika tinggi dapat memenuhi ketiga tahap dalam komponen literasi matematika PISA Framework. Siswa yang memiliki kemampuan literasi matematika sedang hanya dapat memenuhi 2 tahap komponen literasi matematika PISA Framework. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan literasi matematika rendah hanya dapat memenuhi tahap merumuskan situasi secara matematika.

Students need to understand mathematical concepts to interpret solutions to problems related to mathematics, therefore mathematical literacy skills are needed. This study aims to analyze mathematical literacy skills in solving fractional arithmetic operations problems in grade V students at MIN 6 Ponorogo which are categorized based on high, medium, and low mathematical literacy skills and to analyze the factors that influence students' mathematical literacy skills. This study was designed using a descriptive qualitative method. Based on the results of the study, it is known that students who have high mathematical literacy skills can meet all three stages in the PISA Framework mathematical literacy component. Students who have moderate mathematical literacy skills can only meet 2 stages of the PISA Framework mathematical literacy component. While students who have low mathematical literacy skills can only meet the stage of formulating situations mathematically.

Efektivitas Model Pembelajaran TGT Berbantu Pop Up Book dalam Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa MI Ma’arif Mayak

Silvia Margareta Putri, Hestu Wilujeng — Mon, 14 Oct 2024 00:00:00 +0000

Based on the prerequisite tests that were carried out in class VI, MI Ma'arif Mayak students found that there were 17 students who got scores below the KKM and 8 students who got scores above the KKM. These results show that students' mathematical understanding is still low. The aim of this research is to find out: (1) Analyzing the application of the TGT type cooperative learning model assisted by pop up book media (2) Analyzing the application of the contextual learning model assisted by image media (3) Knowing the differences between the two learning models (4) Knowing the effectiveness of the two models learning. This research was designed using quantitative experimental methods with a quasi-experimental research design. Data collection was carried out by means of written tests and observation sheets. The data analysis technique in this research uses n-gain (%) and t test. Based on the results of the analysis, it can be seen that (1) The implementation of the TGT model assisted by pop up books can be carried out well. (2) The implementation of the contextual model assisted by image media can be carried out quite well. (3) There is a difference between the TGT type cooperative learning model assisted by pop up books and the contextual learning model assisted by image media in improving mathematical understanding for class V MI Ma'arif Mayak. (4) N-Gain (%) also shows that the experimental class is in the quite effective category while the control class is in the less effective category.

Efektivitas Model Pembelajaran Make a Match Berbantu Puzzle Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis

Fida Antika, Sofwan Hadi — Sun, 20 Oct 2024 00:00:00 +0000

The ability of mathematical representation is important in learning Mathematics which is used to build concepts and think mathematically, in problem solving. This study aims to find out (1) the implementation of the learning model on the ability of mathematical representation, (2) the use of the effective learning model on the ability of mathematical representation of students, (3) the ability of mathematical representation of students, 4) the factors that affect the ability of mathematical representation of students. This study uses a quantitative approach with a quasi-experimental type of research. The results were obtained that (1) student activities during the learning activities of the experimental class obtained a score of 87.5% and the control class obtained a score of 71.89%, indicating that students who use the Make A Match model assisted by Puzzle media can play an active role in learning activities. (2) The Make A Match learning model assisted by Puzzle media is quite effective in improving students' mathematical representation skills. This is evidenced by the results of the T test which shows a value of 0.000, and the results of the N-Gain test which shows a score of 0.62 in the category is quite effective. (3) The use of the Make A Match learning model assisted by mathematical puzzle media is very effective in improving visual representation skills, and is quite effective in improving symbolic and verbal representation skills. (4) factors that can affect students' mathematical representation ability are internal factors, namely students' interests, learning styles and student intelligence, and external factors are teachers who lack the use of learning models, and motivation.

Miskonsepsi Materi KPK dan FPB Berdasarkan Gender

Gita Cahyani, Ulum Fatmahanik — Fri, 25 Oct 2024 00:00:00 +0000

Misconceptions are something that often happens to students, this must be overcome because if misconceptions are allowed to continue, they can hinder student learning success. Misconceptions occur in many students throughout Indonesia, both male and female, due to the students themselves, the teacher, the text, the context and the way of teaching. Misconceptions also occur at MI Kanzul Huda due to the students themselves, teachers and teaching methods. So that in this study will be discussed related to misconceptions using CRI. The aims of this study were to 1) describe students' misconceptions in learning mathematics on KPK and FPB materials using CRI based on gender, 2) describe the causes of student misconceptions and 3) find out the efforts to overcome student misconceptions. The approach in this study is a descriptive qualitative approach. Determination of subjects is determined based on gender with criteria based on the highest achievement and having good communication. Data collection techniques used CRI-based tests and interviews, the instruments used misconception test sheets in the form of essay questions and used the CRI misconception measuring tool. The results showed that male subjects were more likely to experience misconceptions than female subjects. Of the 6 subjects taken, namely 3 men and 3 women, all male subjects.

Analysis of Dichotomous Questions with IRT for Diagnostic Tests in Statistics Courses

Andhita Dessy Wulansari — Mon, 11 Nov 2024 00:00:00 +0000

The results of the question item analysis can be used as diagnostic information, whether students understand the concepts, have misconceptions, and need help understanding the concepts of the lecture's material. The diagnostic test here consists of 20 multiple-choice questions to identify the level of conceptual understanding of the primary statistics material in the introductory statistics course. In this study, researchers will conduct item analysis using Item Response Theory (IRT). This research aims to determine the questions' quality and the abilities of FTIK IAIN Ponorogo students. This research is evaluative research with a quantitative descriptive approach. The research results show that in terms of model suitability, based on the AIC, BIC, and log-likelihood criteria, itfor this case, the 1PL model is the most suitable compared to the 2PL and 3PL models. Based on the ICC 1PL curve, it can be seen that item number 9 is the most accessible item, and item number 4 is the most challenging item. to the right, the difficulty level of the question item is lower, and further to the left, the difficulty level of the question is higher. The estimated value of the person's ability (person) for each participant totaling 1000 people is symbolized by p1 to p1000. The test taker's ability (ϴ) varies from -3.45106849 to 3.38603802.